Selasa, 15 Maret 2011

☆ ★ DAFTAR ANGGOTA KEMENTRIAN SIHIR DAN AUROR ☆ ★

★Staf Kementerian dan Departemen

*Millicent Bagnold (1980-1990, sebelum
Cornelius Fudge)
*Cornelius Fudge (buku 1 sampai 5)
*Rufus Scrimgeour (dari buku ke-6)
*Ludo Bagman (mantan Kepala
Departemen Olahraga dan Permainan
Sihir)
*Bob (Departmen Peraturan dan
Pengawasan Makhluk-makhluk Sihir)
*Broderick Bode (mantan Unspeakable,
meninggal tahun 1995)
*Amelia Bones (mantan Kepala
Departemen Pelaksanaan Hukum Sihir,
meninggal tahun 1996)
*Dirk Cresswell (Kepala Kantor Hubungan
Goblin, meninggal tahun 1997 saat
sedang dalam pelarian. Kematiannya
disebutkan dalam siaran Potterwatch.)
*Croaker (Unspeakable)
Bartemius Crouch, Sr. (mantan Kepala
Departemen Kerjasama Sihir
Internasional)
*Amos Diggory (Departemen Peraturan
dan Pengawasan Makhluk-makhluk Sihir)
*Madam Edgecombe (Departemen of
Transportasi Sihir, Otoritas Jaringan Floo)
*Mafalda Hopkirk (Kantor Penggunaan Sihir
Tidak Pada Tempatnya)
*Bertha Jorkins (mantan pegawai
Departemen Olahraga dan Permainan
Sihir, Departemen Kerjasama Sihir
Internasional)
*Walden Macnair (Komite Pemunahan
Makhluk-makhuk Sihir Berbahaya, Pelahap
Maut)
*Cuthbert Mockridge (Kantor Hubungan
Goblin)
*Bob Ogden (karyawan Departemen
Pelaksanaan Hukum Sihir 50 tahun yang
lalu)
*Arnold Peasegood (Obliviator)
Perkins (kantor Penyalahgunaan Barang-
barang Muggle)
*Newt Scamander (mantan karyawan
Departemen Satwa Gaib, Divisi Hewan)
*Dolores Umbridge (mantan Asisten
Khusus Menteri Sihir)
*Rufus Scrimgeour (mantan Kepala Divisi
Auror, sekarang Menteri Sihir)
*Wilkie Twycross (karyawan Pusat
Pengujian Apparate)
*Arthur Weasley (mantan karyawan
departemen Penyalahgunaan Barang-
barang Muggle, sekarang Kepala Kantor
Pendeteksian dan Penyitaan Mantra
Pertahanan dan Benda Perlindungan
Palsu)
*Percy Weasley (Menteri Junior)
*Gilbert Wimple (Komite Mantra-mantra
Eksperimen)
*Tiberius McLaggen (Paman dari Cormac
Mclaggen)
*Basil (Petugas Transportasi)
*Eric Munch (petugas keamanan di Atrium)

★Auror

*Dawlish
*Alice Longbottom (tidak dapat bertugas)
*Frank Longbottom (tidak dapat bertugas)
*Alastor 'Mad-Eye' Moody (tewas dalam
buku ke-7)
*Proudfoot
*Gawain Robards (Kepala Kantor Auror saat
ini, menggantikan Scrimgeour)
*Savage
*Kingsley Shacklebolt (dulu adalah kepala
perburuan Sirius, saat ini ditempatkan di
kantor Perdana Menteri Inggirs untuk
melindunginya)
*Nymphadora Tonks (tewas dalam buku
ke-7)
*Williamson

☆ ★Daftar nama anggota pelahap maut☆ ★

★Saat Ini

*Lord Voldemort (pimpinan)
*Alecto
*Amycus
*Avery
*Crabbe Sr. (ayah dari Vincent Crabbe)
*Antonin Dolohov
*Goyle Sr. (ayah dari Gregory Goyle)
*Fenrir Greyback (manusia serigala)
*Jugson
*Bellatrix Lestrange
*Rabastan Lestrange
*Rodolphus Lestrange
*Walden Macnair
*Draco Malfoy
*Lucius Malfoy
*Narcissa Malfoy
*Mulciber
*Nott Sr. (ayah dari Theodore Nott)
*Peter Pettigrew
*Augustus Rookwood
*Severus Snape (agen ganda)
*Travers
*Yaxley


★Penyihir Hitam Yang Mati atau Tidak
Memiliki Jiwa:
*Barty Crouch Jr. (diberi Kecupan Dementor
di tahun 1995)
*Quirinus Quirrell
*Evan Rosier
*Wilkes
*Gibbon

★Pengkhianat Pelahap Maut
*Igor Karkaroff (dibunuh di tahun 1996)
*Regulus Black (diperkirakan dibunuh
sekitar tahun 1980-an)

Senin, 14 Maret 2011

THE FEAR THAT GAVE ME WINGS - BRING ME THE HORIZON

THE FEAR THAT GAVE ME WINGS - BRING ME
THE HORIZON
My eyes are shut for now it seems the only
way that I can cope.
A glittering example of what we've
become.
So grab yourself by the wrist and think
about this twice
One mistake could be the last action that
you make.
Now I'm on my knees, I can feel my spirit
leaving me.
I chose to promise myself that I'd never let
you down.
To capture this moment would be the best
idea yet.
Cowering in the dark. This room is now my
friend.
I'll stay here and wait it out until the
pressure ends.
I can't wait!!! Everything around me is a
test to see I can last.
I don't know if I can. Where's my strength
at?
I made a promise to myself that I'd always
be around.
I should capture this moment, before I let
you down.
I'm sure that I'll be heard,
I've got too much to lose to fly away and
leave all of this behind.
So capture this moment, before I forget
why I'm here.
I'm killing the only person in life I thought I
knew.
The only person left to blame for this is
you!
I've got things to say that I know you want
to hear.
I can see through you perfectly clear.
Don't go too far. I chose to stay here.
Remind me where we are.

Legenda werewolf part 4

Malah dalam buku klasik tentang sadisme,
masokisme, dan lycanthropy Man into
Wolf, antropolog Inggris Dr. Robert Eisler
menyebut kemungkinan Adolf Hitler
sebagai penderita lycanthropy. Ia merujuk
pada kesaksian bagaimana sang Fuhrer
memiliki kebiasaan menggigit karpet saat
mengamuk.
Sedangkan manusia serigala adalah orang
yang dengan kekuatan sihir atau mantera
khusus dipercaya mampu mengubah diri
menjadi serigala. Ia benar-benar serupa
serigala baik keganasan, kekuatan,
kelicikan, dan kecepatan larinya. Ia bisa
bertahan dalam kondisi itu selama
beberapa jam saja atau bahkan permanen.
Pendapat yang menguatkan keberadaan
manusia serigala didukung oleh spiritualis
Rose Gladden dengan dasar pemikiran
perjalanan astral. “Katakanlah ada orang
yang pada dasarnya jahat, suka dengan
hal-hal yang mengerikan. Saat ia
melakukan perjalanan astral, roh jahat
yang banyak berkeliaran bebas di udara
akan menangkap, mengubahnya menjadi
serigala atau binatang lainnya, dan
memanfaatkannya untuk tujuan keji.”
Dorongan bebas nilai
Lain lagi pendapat paranormal terkemuka
Prancis pada abad XIX Eliphas Levi, bahwa
proses transformasi itu adalah suatu
manifestasi simpati manusia terhadap
naluri kebinatangannya. Menurutnya,
manusia serigala tidak lebih dari tubuh
nonfisik dan naluri ganas berbentuk
serigala.
Senada dengan itu, John Godwin, penulis
Unsolved: The World of the Unknown, lebih
menyoroti dorongan dalam diri manusia.
Jujur saja, sebenarnya manusia memiliki
sifat buruk serupa serigala yang selama ini
ditekan untuk tidak muncul. “Dengan
berubah, mereka bebas dari ujud fisik
manusianya yang mengalangi mewujudkan
dorongan dan keinginan kuat tanpa perlu
merasa bersalah atau takut. Dalam ujud
binatang, tidak ada lagi tabu yang harus
dijaga. Karena binatang memang tidak
mengenal tabu.”
Sedangkan James VI dari Skotlandia dalam
Daemonologie (1597), melihat
penyebabnya adalah segunung masalah
yang dihadapi manusia mulai dari bencana
alam dan cuaca buruk, gagal panen,
serangan hama, dan kejahatan yang
meningkat. Semua itu perlu seseorang atau
sesuatu untuk disalahkan. Gampangnya,
serigala dijadikan kambing hitam. Selain itu
adalah ketidaksiapan penduduk untuk
melepaskan kepercayaan atas makhluk
sejenis itu membuat manusia serigala terus
eksis dalam waktu lama.
Richard Carrington, penulis Mermaids and
Mastodon menyamakan alasan di balik
kepercayaan akan manusia serigala dengan
kepercayaan primitif, bahwa monster
sebenarnya bentuk yang diciptakan
manusia sendiri, untuk
mengkompensasikan posisinya sendiri
yang demikian kecil di alam semesta.
Saat peradaban makin maju, mitos
binatang menakutkan pun lenyap.
Contohnya, suku Indian Sioux di Dakota
Utara, AS, yang dulu percaya akan adanya
binatang pemangsa manusia. Tapi,
keturunannya di abad ini melupakan mitos
itu. Menurut mereka, takhayul itu lahir
akibat rasa takut terhadap mastodon yang
berkeliaran di dataran Dakota.
Pendapat manusia serigala hanya takhayul
belum mencapai kata putus. Jika benar itu
sekadar ciptaan manusia, mengapa kisah
itu bertahan sekian lama? Apa pula yahg
membuat ilmuwan demikian getol
berkutat memecahkannya?

Legenda werewolf part 3

Hanya halusinasi
Ada pendapat, manusia serigala timbul
akibat halusinasi. Antara lain, pengaruh
racun ergot yang dihasilkan oleh jamur
Claviceps purpurea pada gandum. Ergot
mengandung bahan serupa materi mentah
untuk membuat LSD.
Halusinasi akibat ergot banyak terjadi di
Eropa pada abad pertengahan. Itu tak lain
karena masyarakat kebanyakan hanya bisa
mengkonsumsi biji gandum yang
terkontaminasi, sementara gandum bersih
disimpan hanya untuk bangsawan. Maka,
tanpa pengalaman atau ilmu sihir, bila
memakan biji-bijian itu orang bisa merasa
jadi katak atau serigala.
Satu kisah tragis terjadi tahun 1951 di Pont
St Esprit di Rhone Valley, dengan korban
keracunan ergot +300 orang. Lima orang
mati, sedangkan kebanyakan cacat seumur
hidup. Mereka yang cacat mengaku, telah
mengalami halusinasi mengerikan. Ada pria
yang merasa seolah-olah otaknya dilahap
segerombolan ular merah. Ada pula yang
sanggup membebaskan diri dari jaket
pengikat orang gila sampai 7x, rontok
giginya karena menggigit putus tali
pengikat dari kulit yang membelenggunya,
dan mampu membengkokkan dua batang
teralis besi di jendela rumah sakit!
Alasannya, pria itu merasa dikejar-kejar
harimau.
Pendapat lain menduga manusia serigala
adalah akibat persepsi keliru terhadap
penyakit keturunan congenital porphyria.
Menurut dr. Lee Illis dari Guy Hospital,
London, pengidapnya amat tak tahan
terhadap cahaya (karena itu mereka hanya
bisa keluar malam hari), giginya berwarna
merah atau coklat kemerahan, dan
menunjukkan gejala gangguan jiwa (dari
histeris ringan hingga depresi maniak).
Borok lambat laun mengubah bentuk
tangan mereka menjadi serupa cakar.
Namun, pendapat ini disanggah
cendekiawan Almotarus, yang menjelaskan
manusia serigala dalam bentuk manusia
memiliki ciri khusus berupa mata cekung
dan kering, serta kulit pucat. Selain itu luka
pada kulit penderita jauh berbeda dengan
kulit serigala.
Roh jahat dalam perjalanan astral
Pemahaman terhadap manusia serigala
memasuki era baru menyusul keputusan
terhadap Jean Grenier. Hakim-hakim di
masa itu tidak mungkin lagi mengabaikan
“ koor” pendapat para dokter, yang
yakin manusia serigala sebenarnya adalah
penderita berbagai jenis dan tingkatan
gangguan jiwa. Meski dokter Alfonso Ponce
de Santa dari Spanyol masih menyebutnya
sebagai gejala kemurungan jiwa akibat
cairan tertentu yang dihasilkan empedu,
yang diduganya telah menyerang otak.
Maka dibedakan antara makhluk mitos
manusia serigala dan penderita kejiwaan
(lycanthrope).
Lycanthropy berakar dari kata Yunani lycos
artinya serigala dan anthropos atau
manusia. Meski ada yang menyebut secara
berbeda. Robert Burton dalam buku
pengobatan klasik The Anatomy of
Melancholy (1621) misalnya, menggunakan
istilah kegilaan terhadap serigala.
Mula-mula lycanthrope dipakai untuk
menggambarkan fenomena kuno berupa
kemampuan orang bermetamorfosis jadi
binatang. Namun lama-lama istilah itu
diaplikasikan khusus untuk orang yang di
alam subnormal yakin mampu berubah
bentuk. Keyakinan itu dikuatkan dengan
dorongan bersikap sadis dan obsesi
terhadap darah dan daging yang terus
bertahan dari waktu ke waktu di berbagai
tempat – bahkan di negara beradab. Selera
terhadap daging manusia itulah yang
mengubah manusia menjadi monster.
Namun secara nyata penderita lycanthrope
tidak pernah berubah bentuk, suara, dan
perilaku menjadi serigala.
Mengenai penampilannya yang tetap
manusia, pada abad XV – XVI penderita
lycanthrope berkilah, bahwa bulu-bulu
mereka tumbuh di bawah kulit. Seperti
yang terjadi di Padua, Spanyol, tahun 1541,
ketika seorang petani dengan keji
membunuh dan mengoyak-ngoyak tubuh
beberapa orang korbannya. Saat
tertangkap, ia mengaku sebagai serigala
meski secara fisik tidak berujud binatang.
Itu tak lain karena bulu-bulunya
tersembunyi di bawah, bukan di atas, kulit.
Untuk membuktikan ucapannya, penduduk
segera memotong lengan dan kakinya.
Alhasil, kecewa yang didapat, yang ada
cuma darah, otot, dan tulang biasa.

Legenda werewolf part 2

Sejauh menyangkut perilaku kanibalisme,
penyelidikan menunjukkan kebenaran
pengakuannya. Namun dari sudut
kedokteran, remaja ini digolongkan
penderita lycanthropy. Kelainan jiwa ini
menyebabkannya berkhayal tubuhnya
berubah bentuk menjadi hewan. Menilik
usianya yang masih belia, Grenier cuma
dihukum kurungan seumur hidup di Biara
Fransiskan, Bordeaux.
Perubahan Grenier dengan menyamar di
bawah kulit serigala serupa dengan cara
transformasi manusia beruang di
Skandinavia yang menggunakan kulit
beruang. Selain kulit binatang, konon ada
alat lain, yaitu korset. Ada yang terbuat
dari kulit asli binatang, ada yang dari kulit
manusia yang dihukum gantung. Dua alat
itu banyak dipakai di Prancis, Jerman,
Skandinavia, dan beberapa negara Eropa
Timur. “Benda sakti” lainnya adalah
salep khusus berisi ramuan dari kelompok
tanaman solanaceae yang membangkitkan
halusinasi.
Selain itu ada lagi alat dan cara untuk
bertransformasi yang berupa jimat,
ramuan, dan mantera pemujaan pada iblis.
Khusus pemakaian jimat, justru orang di
sekitar si pemakai yang terpengaruh
seakan melihat manusia serigala, padahal si
pelaku tidak berubah. Di luar saat bulan
purnama, perubahan sering terjadi spontan
dan lepas dari kendali pelakunya.
Penampilan si pelaku yang menakutkan,
tindak kejahatannya yang mengerikan, dan
terutama karena kengerian terhadap
kekuatan setan, membuat manusia serigala
jadi obyek yang harus diburu dan
dimusnahkan. Penghukuman terhadap
mereka terjadi di hampir sepanjang sejarah
di Eropa. Malah pelaku kejahatan apa pun
dengan mudahnya dapat dijuluki manusia
serigala.
Pembunuhan massal sering disebut akibat
kejahatan serigala. Seperti yang menimpa
Peter Stubbe di tahun 1590 (ada yang
menyebut Peter Stump di tahun 1589) dari
Bedburg, dekat Cologne. Ia dituduh sebagai
serigala yang kanibal setidaknya pada 2
pria, 2 wanita hamil, dan 13 kanak-kanak,
dan inses dengan adik perempuannya.
Hukuman yang diterimanya luar biasa.
Setelah dicabik-cabik dengan penjepit,
dilindas roda, dipancung, akhirnya tubuh
tanpa kepala itu dibakar. Hukuman bakar
hidup-hidup juga diberlakukan untuk
gundik dan anak perempuannya.
Di Prancis dan Jerman, manusia serigala
biasanya memang dibakar atau digantung.
Seperti yang terjadi terhadap lebih dari 200
laki-laki dan perempuan Pirenea (antara
Prancis dan Spanyol) di seputar abad XVI,
karena diduga manusia serigala.
Menurut Elton B. McNeil dalam The
Psychoses (1970), demam berburu
manusia serigala bisa disamakan dengan
perburuan terhadap penyihir. Secara
kejiwaan mereka yakin, orang akan
diberkati bila mampu menangkap pelayan
atau sekutu iblis.
Tak heran, saat itu di Prancis banyak
ditemukan manusia serigala kagetan.
Dalam satu periode – antara 1520 – 1630 –
di Prancis tercatat 30.000 kasus manusia
serigala.
Ada beberapa patokan untuk menentukan
apakah seekor serigala jadi-jadian atau
tidak. Konon, manusia serigala akan
mempertahankan suara dan mata
manusianya. Sedangkan menurut suku
Indian, yang berubah jadi serigala hanya
bagian kepala, tangan, dan kaki.
Dalam ujud manusia, ada beberapa ciri
khas yang membedakannya dengan
manusia biasa. Dua ujung alisnya saling
bertemu di tengah, jari-jari tangannya yang
panjang agak kemerahan, dengan jari
tengah yang sangat panjang. Selain
telinganya agak ke bawah dan sedikit ke
belakang, tangan dan kakinya cenderung
berbulu lebat.
Rasa takut terhadap manusia serigala lebih
mudah dipahami dengan mengetahui
alasan takut terhadap serigala. Sebelum
abad XX di Eropa dan Asia Utara, serigala
dianggap binatang paling cerdik yang
berbahaya bagi manusia dan ternak.
Apalagi bila serigala itu gila. Cukup sekali
gigit korbannya bisa tewas mengerikan.
Sampai-sampai ada institusi pemerintah
Prancis yang khusus mengontrol serigala,
paling tidak sejak pemerintahan
Charlemagne (768 – 814), hingga abad ini.
Di Eropa pada abad pertengahan, serigala
terkadang digantung bersebelahan dengan
pelaku kejahatan di tiang gantungan,
sebagai simbol ditaklukkannya kejahatan.
Serigala pernah jadi masalah serius Irlandia
abad XVII, sehingga sepotong kepala
serigala sama nilai hadiahnya dengan
kepala pemberontak.

Legenda werewolf part 1

Kisah binatang jadi-jadian yang banyak
terdengar dalam budaya masyarakat kita,
ternyata juga terdapat di belahan lain
bumi. Bahkan ada seorang tokoh dunia
terkenal disebut pula sebagai salah satu
pengidapnya. Benarkah makhluk demikian
ada, bagaimana pula muasal kelahirannya?
Begitu beragamnya manusia jadi-jadian di
bumi ini. Mulai dari manusia harimau atau
manusia beruang di kawasan Asia, manusia
hyena yang hidup di Afrika, manusia anjing
hutan coyote diburu di Amerika Tengah,
sedangkan manusia kadal berkeliaran di
Selandia baru. Sama halnya dengan mitos
babi ngepet atau leak dalam sebagian
masyarakat kita, atau orang Barat yang
memfiksikannya dalam film semisal An
American Werewolf in London (1981) dan
Wolf (1994) yang diperani Jack Nicholson.
Ternyata semua binatang jadi-jadian itu
memiliki karakter serupa. Misalnya,
perubahan di malam hari, menularkan
kemampuan berubah bentuk melalui
tetesan darah dalam gigitan, luka yang
terjadi dalam bentuk binatang juga muncul
dalam ujud manusia, atau binatang jadi-
jadian yang mati segera kembali berubah
jadi manusia.
Akibat kutukan
Herodotus, sejarawan Yunani dari abad V
SM, mengatakan pada + 2.400 tahun lalu,
bahwa penduduk di daerah yang sekarang
bernama Lithuania dan Polandia, mengaku
berubah menjadi manusia serigala selama
beberapa hari dalam setahun.
Masa itu manusia serigala adalah manusia
dengan dorongan kuat memangsa manusia
lainnya. Melalui sihir mereka berubah
menjadi serigala hitam untuk memudahkan
mewujudkan niatnya. Sekali berubah,
menurut kepercayaan lama, akan terus
menyimpan kekuatan dan kelicikan
serigala.
Baru di abad 1 SM Virgil sebagai penulis
Latin yang pertama kali menyebut-nyebut
soal takhayul ini, kemudian diikuti oleh
Propertius, Servius, dan Petronius.
Petronius yang kepala urusan hiburan
zaman pemerintahan Kaisar Nero (54 – 68)
bertutur tentang manusia serigala dalam
bentuk sastra roman Satyricon. Dengan
bumbu terang bulan, pekuburan, dan luka
abadi setelah kembali jadi manusia,
membuat roman itu sebagai bacaan
hiburan.
Sebagian tradisi Roma dan Yunani
menganggap manusia berubah jadi serigala
sebagai hukuman dewa, karena ia telah
mempersembahkan korban berupa
manusia, ujar Pliny (61 – 113).
Meski baru abad XVIII kisah tentang
manusia serigala diterbitkan, bukan berarti
orang berkurang minat terhadap manusia
serigala. Justru kepercayaan itu demikian
kuat, bahkan sering diterima sebagai
kebenaran, bukan fiksi.
Menurut kepercayaan lama ada tiga macam
manusia serigala. Pertama, yang
memperolah kemampuan itu melalui
keturunan. Konon, kutukan terhadap nenek
moyang menjadikan setiap keturunannya
menjadi manusia serigala. Kedua, orang
yang dengan sukarela jadi serigala dengan
alasan dan tujuan jahat. Sedangkan yang
terakhir adalah manusia serigala berhati
lembut dan baik. Kondisinya yang tidak
lazim, malah membuatnya merasa malu.
Sebenarnya, transformasi sering dilakukan
oleh dukun-dukun suku tertentu dengan
tujuan baik untuk mengatasi masalah di
kelompoknya. Saat langka makanan,
misalnya, si dukun bisa saja berubah ujud
menjadi binatang jadi-jadian serupa
makhluk yang akan diburu, supaya lebih
mudah melacak buruan itu.
Ada juga yang tidak berubah ujud tetapi
meminjam tubuh binatang untuk memata-
matai, menyantet, atau sekadar menakut-
nakuti musuh.
Berjubah kulit serigala
Kasus manusia serigala yang mencolok
terjadi di Prancis, awal abad XVII. Adalah
Jean Grenier (13) yang merasa yakin dirinya
manusia serigala. Di pengadilan Bordeaux,
Grenier mengaku, 2 tahun sebelumnya
membuat perjanjian dengan setan di
hutan. Dengan kulit serigala yang menurut
pengakuannya pemberian setan, tiap
malam ia bisa berkeliaran sebagai serigala,
namun di siang hari kembali ke bentuk
manusia. Ia telah membunuh dan
memangsa beberapa anak kecil yang
sendirian di ladang, juga menculik bayi
yang ditinggal di rumah.